PEMBAHASAN
PASAR KONSUMEN DAN PERILAKU
PEMBELIAN KONSUMEN
Perilaku
pembelian konsumen (consumer buyer behavior) mengacu pada perilaku pembelian
konsumen akhir—perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk
konsumsi pribadi.
Konsumen
di seluruh dunia mempunyai usia, pendapatan, tingkat pendidikan, dan selera
yang sangat beragam.
MODEL PERILAKU KONSUMEN
Gambar
tersebut memperlihatkan bahwa pemasaran dan rangsangan lain memasuki kotak
hitam konsumen dan menghasilkan respons tertentu.
KARAKTERISTIK YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen :
1.
Faktor budaya
Faktor
budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada konsumen, antara lain :
a.
Budaya ( culture)
adalah penyebab keinginan dan
perilaku seseorang yang paling dasar. Setiap kelompok mempunyai budaya dan
pengaruh budaya pada perilaku pembelian bias sangat bervariasi dari satu negara
ke negara lain. Kegagalan menyesuaikan diri dengan perbedaan ini dapat menghasilkan
pemasaran yang tidak efektif atau kesalahan yang memalukan. Pemasar selalu
berusaha menemukan perubahan budayauntuk menemukan produk baru yang mungkin
diinginkan orang.
b.
Sub budaya
Masing-masing budaya mengandung
subbudaya (subculture) yang lebih kecil, yaitu meliputi : kebangsaan, kelompok
ras, agama, dan daerah geografis. Contoh kelompok subbudaya :
Kelompok hispanik
Kelompok hispanik cenderung membeli
produk yang lebih bermerek dan berkualitas tinggi – produk generic tidak laku
dijual untuk kelompok ini. Mereka sangat setia pada merek dan mereka menyukai
perusahaan yang memperihatkan minat khusus kepada mereka.
Konsumen ASIA-AMERIKA
Populasi kulit hitam AS tumbuh dalam
kemakmuran dan kemajuan. Meskipun lebih mempertimbangkan harga daripada segmen
lainnya, orang kulit hitam sangat termotivasi oleh kualitas dan pilihan produk.
Merek adalah hal yang penting. Begitu juga belanja—konsumen kulit hitam tampak
lebih menikmati belanja disbanding kelompok lainnya.
Konsumen ASIA-AMERIKA
Asia-Amerika adalah segmen demografi
paling kaya di Amerika dam merupakan subsegmen populasi dengan pertumbuhan
tercepat kedua di AS setelah kaum Hispanik. Kaum Asia adalah yang paling
memahami teknologi.
Konsumen DEWASA
Konsumen dewasa mempunyai keadaan
keuangan yang lebih baik daripada kelompok konsumen muda. Karena konsumen
dewasa mempunyai lebih banyak waktu dan uang, mereka menjadi pasar yang ideal
bagi wisata eksotik, restoran, produk hiburan, rumah berteknologi tinggi,
barang dan jasa untuk saat-saat santai, perabot dan mode pakaian desainer, jasa
keuangan, dan jasa perawatan kesehatan.
c.
Kelas social
Kelas social (social class) adalah
pembagian pemasaran yang relatif permanen dan berjenjang di mana anggotanya
berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak hanya
ditentukan oleh satu faktor seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi
dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lainnya.
2.
Faktor social
Perilaku
konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti :
-
Kelompok
Kelompok yang mempunyai pengaruh
langsung dan tempat dimana seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok
keanggotaan. Sebaliknya, kelompok referensi bertindak sebagai titik
perbandingan atau referensi langsung (berhadapan) / tidak langsung dalam
membentuk sikap / perilaku seseorang. Kelompok referensi memperkenalkan
perilaku dan gaya hidup baru kepada seseorang, mempengaruhi sikap dan konsep
diri seseorang, menciptakan tekanan untuk menegaskan apa yang mungkin
mempengaruhi pilihan produk dan merek seseorang. Pemimpin opini (opinion
leaders)—seseorang di dalam kelompok referensi yang karena memiliki keahlian
khusus, pengetahuan, kepribadian, atau karakteristik lain, mempunyai pengaruh
social terhadap anggota lainnya.
-
Keluarga
Anggota keluarga bisa sangat
mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen
yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif.
Suami, istri, dan anak-anak mempunyai peran dan pengaruh sendiri-sendiri dalam pembelian
barang dan jasa yang berbeda.
-
Peran dan status
Yaitu posisi seseorang dalam
masing-masing kelompok. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dilakukan
seseorang sesuai dengan orang-orang di sekitarnya.
3.
Faktor pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi seperti :
- Usia dan tahap siklus hidup
Orang mengubah barang dan jasa
yaaang mereka beli sepanjang hidup mereka. Pembelian juga dibentuk oleh siklus
hidup keluarga—tahap-tahap yang dilalui keluarga ketika mereka menjadi matang
dengan berjalannya waktu. Pemasar sering mendefinisikan pasar sasaran mereka
dengan tahap siklus hidup keluarga dan mengembangkan produk dan rencana
pemasaran yang sesuai untuk setiap tahap itu.
- Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi
barang dan jasa yang mereka beli.
- Situasi ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan
mempengaruhi pilihan produk. Pemasar barang-barang yang sensitif terhadap
pendapatan mengamati gejala pendapatan pribadi, tabungan dan suku bunga.
- Gaya hidup
Orang yang berasal dari subbudaya,
kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup
berbeda. Gaya hidup (lifestyle) adalah pola seseorang yang akan diekspresikan
dalam keadaan psikologisnya. Gaya hidup menampilkan profil seluruh pola tindakan
dan interaksi seseorang di dunia. Gaya hidup melibatkan pengukuran dimensi AIO
utama pelanggan—activities / kegiatan (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga,
acara social), interest / minat (makanan, pakaian, keluarga, rekreasi), dan
opinions / pendapat (tentang diri mereka, masalah sosial , bisnis, produk)
- Kepribadian dan konsep diri
Kepribadian (personality) mengacu
pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relative
konsisten dan tahan lamaterhadap lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian
biasanya digambarkan dalam karakteristik perilaku seperti kepercayaan diri,
kemampun bersosialisasi, otonomi, cara mempertahankan diri, kemampuan
beradaptasi, dan sikap agresif. Kepribadian dapat digunakan untuk menganalisis
perilaku konsumen untuk produk atau pilihan merek tertentu. Kepribadian merek
(brand personality) adalah bauran khusus karakteristik perilaku manusia yang
dikaitkan dengan merek tertentu.
Lima
karakteristik perilaku kepribadian merek :
1. Ketulusan
/ sincerity (membumi, jujur, sehat, dan ceria)
2.
Kegembiraan / excitement (berani, semangat, imajinatif, dan modern)
3.
Kompeten / competence (dapat diandalkan, cerdas, dan sukses)
4.
Kesempurnaan / sophistication (kelas atas dan menarik)
5.
Ketahanan / ruggednesss (petualang sejati dan tangguh)
4.
Faktor psikologi
Pilihan pembelian seseorang
dipengaruhi oleh faktor psikologis yaitu:
Motivasi
Kebutuhan menjadi motif ketika
kebutuhan itu mencapai tingkat intensitas yang kuat. Motif (motive) /
(dorongan) adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mengarahkan seseorang
mencari kepuasan. Ada dua teori motivasi manusia :
1.
Teori Sigmun Freud yang
mengasumsikan bahwa kebanyakan orang tidak sadar akan kekuatan psikologi sejati
yang membentuk perilaku mereka. Teori ini juga menyatakan bahwa keputusan
pembelian seseorang dipengaruhi oleh motif alam bawah sadar yang bahkan tidak
dipahami sepenuhnya oleh pembeli.
2.
Teori Abraham Maslow berusaha
menjelaskan mengapa orang digerakan oleh kebutuhan tertentu pada saat tertentu
pula. Jawaban Maslow adalah bahwa kebutuhan manusia diatur dalam sebuah
hierarki dari kebutuhan paling mendesak sampai kebutuhan yang tidak mendesak.
Kebutuhan ini meliputi : kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan, kebutuhan
sosial, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.
Persepsi
Persepsi (perception) adalah proses
dimana orang memiih, mengatur, dan mengintepretasikan informasi untuk membentuk
gambaran dunia yang berarti.
Orang dapat membentuk persepsi yang
berbeda dari rangsangan yang sma karena tiga proses perceptual (berhubungan
denganrangsangan sensorik) : atensi selektif, distorsi selektif dan retensi
selektif. Atensi selektif—kecenderungan orang untuk menyaring sebagian besar
informasi yang mereka dapatkan—berarti pemasar harus bekerja sangat keras untuk
menarik atensi konsumen. Distorsi selektif menggambarkan kecenderungan orang
untuk menerjemahkan informasi dalam cara yang akan mendukung apa saja yang
telah mereka percayai. Distorsi selektif bahwa pemasar harus memahami pemikiran
(mind-sets) konsumen dan bagaimana pemikiran tersebut akan mempengaruhi
interpretasi iklan dan informasi penjualan.
Pembelajaran
Pembelajaran (learning)
menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
Pembelajaran terjadi melalui interaksi dorongan (drives), rangsangan, pertanda,
respons dan penguatan. Arti penting teori pembelajaran yang praktis bagi
pemasar adalah bahwa mereka dapat membangun permintaan untuk sebuah produk
melalui pengasosiasikan dalam dorongan yang kuat, menggunakan pertanda
motivasi, dan memberikan penguatan yang positif.
Keyakinan dan sikap
Keyakian adalah pemikiran deskriptif
yang dimilki seseorang tentang sesuatu yang didasarkan pada pengetahuan nyata,
pendapat, atau iman yang bisa membawa muatan emosi maupun tidak. Pemasar
tertarik pada keyakinan yang diformulasikan seseorang tentang produk dan jasa
tertentu, karena keyakinan ini membentuk citra produk dan merek yang
mempengaruhi perilaku pembelian. Sikap (attitude) menggambarkan evaluasi,
perasaan, dan tendensi yang relative konsisten dari seseorang terhadap sebuah
ide / objek. Sikap sulit berubah. Sikap seseorang mempunyai pola, dan untuk
mengubah sikap seseorang diperlukan penyesuaian yang rumit dalam banyak hal.
JENIS-JENIS PERILAKU KEPUTUSAN PEMBELI
a.
Perilaku pembelian kompleks
Konsumen melakukan perilaku
pembelian kompleks (complex buying behavior) ketika mereka sangat terlibat
dalam pembelian dan merasa ada perbedaan yang signifikan antamerek.
b.
Perilaku pembelian pengurangan disonansi
Perilaku pembelian pengurangan
disonansi (dissonance-reducing buying behavior) terjadi ketika konsumen sangat
terlibat dalam pembelian yang mahal, jarang dilakukan, atau berisiko, tetapi
hanya melihat sedikit perbedaan antar merek. Setelah pembelian, konsumen
mungkin mengalami disonansi pascapembelian (ketidaknyamanan pasca penjualan)
ketika mereka mengetahui kerugian tertentu dari merek yang dibeli atau
mendengar hal-hal yang tidak menyenangkan tentang merek yang tidak dibeli.
c.
Perilaku pembelian kebiasaan
Perilaku pembelian kebiasaan
(habitual buying behavior) terjadi dalam keadaan keterlibatan konsumen yang
rendah dan sedikit perbedaan merek. Konsumen tidak secara ekstensif mencari
informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik merek, dan mempertimbangkan
keputusan tentang merek mana yang dibeli. Sebagai gantinya, mereka menerima
informasi secara pasif ketika mereka menonton televisi / membaca majalah.
d.
Perilaku pembelian mencari keragaman
Konsumen melakukan perilaku
pembelian mencari keragaman (variety-seeking buying behavior) dalam situasi
yang mempunyai karakteristik keterlibatan konsumen rendah tetapi anggapan
perbedaan merek yang signifikan.
PROSES KEPUTUSAN PEMBELI
Proses
keputusan pembeli :
• Pengenalan kebutuhan
Proses pembelian dimulai dengan
pengenalan kebutuhan (need recognition)—pembeli menyadari suatu masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan dipicu oleh rangsangan internal dan juga rangsangan
eksternal.
• Pencarian informasi
Konsumen yang tertarik akan mencari
informasi / mungkin tidak. Jika dorongan itu kuat dan produk yang memuaskan ada
di dekat konsumenitu, mungkin konsumen akan membelinya. Jika tidak konsumen
bias menyimpan kebutuhan itu dalam ingatannya / melakukan pencarian informasi
(informationnn search) yangh berhubungan dengan kebutuhann itu. Konsumen dapat
memperoleh informasi dari berbagai sumber seperti : sumber pribadi (keluarga,
teman, tetangga, rekan), sumber komersial (iklan, wiraniaga, situs web,
penyalur, kemasan, tampilan), sumber public (media massa, organisasi
pemeringkat konsumen, pencarian internet), dan sumber pengalaman (penanganan,
pemeriksaan, pemakaian produk).
• Evaluasi alternative
Pemasar harus tahu tentang evaluasi
alternatif (alternative evaluation)—bagaimana konsumen memproses informasi
untuk sampai pada piliahan merek. Bagaiman cara konsumen mengevaluais
alternative tergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu.
Pemasar harus mempelajari pembeli untuk menemukan bagaimana cara mereka
sebenarnya dalam mengevaluasi pilihan merek.
• Keputusan pembelian
Keputusan pembelian (purchase
decision) konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor
bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Dua faktor tersebut
yang pertama adalah sikap orang lain dan kedua adalah faktor situasional yang
tidak diharapkan.
• Perilaku pascapembelian
Setelah membeli produk, konsumen
akan merasa puas / tidak puas dan terlibat dalam perilaku pasca pembelian
(postpurchase behavior) yang harus diperhatikan oleh pemasar. Hampir semua
pembelian besar menghasilkan disonansi kognitif (cognitive dissonance) /
ketidaknyamanan akibat konflik pascapembelian. Kepuasan pelanggan begitu
penting karena kepuasan pelanggan merupakan kunci untuk membangun hubungan yang
menguntungkan dengan konsumen—untuk mempertahankan dan menumbuhkan konsumen
serta mengumpulkan nilai seumur hidup pelanggan. Dengan mempelajari keseluruhan
keputusan pembeli, pemasar mungkin dapat menemukan cara untuk membantu konsumen
mealui keprihatinannya.
PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN UNTUK
PRODUK BARU
Produk
baru (new product) adalah barang, jasa atau ide yang dianggap baru oleh
sejumlah pelanggan potensial. Proses adopsi (adoption process) yaitu proses
mental yang harus dilalui seseorang untuk mempelajari sebuah inovasi untuk
pertama kalinya sampai proses akhir. Adopsi adalah keputusan seseorang untuk
menjadi pengguna tetap sebuah produk.
Tahap-tahap
dalam proses adopsi :
1.
Kesadaran : konsumen menyadari
adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi tentang produk tersebut.
2.
Minat : konsumen mencari informasi
tentang produk baru.
3.
Evaluasi : konsumen mempertimbangkan
apakah mencoba produk baru tersebut adalah tindakan yang masuk akal.
4.
Mencoba : konsumen mencoba produk
baru dalam skala kecil untuk meningkatkan estimasinya tentang nilai produk itu.
5.
Adopsi : konsumen memutuskan untuk
memakai produk baru itu secara penuh dan teratur.
Karakteristik
yang mempengaruhi produk pada tingkat adopsi :
1.
Keunggulan relatif : tingakt dimana
inovasi tampak mengungguli produk yang ada.
2.
Kesesuaian : tingkat dimana inovasi
memenuhi nilai dan pengalaman konsumen potensial.
3.
Kompleksitas : tingkat dimana
inovasi sulit dipahami / digunakan.
4.
Dapat dibagi : tingkat diman inovasi
dapat dicoba pada basis terbatas.
5.
Kemampuan komunikasi : tingkat
dimana hasil penggunaan inovasi dapat diteliti / digambarkan kepada orang lain.
Karakteristik
lain yang mempengaruhi tingkat adopsi seperti biaya awal dan biaya selanjutnya,
risiko dan ketidakpastian, dan persetujuan sosial.
PERILAKU KONSUMEN INTERNASIONAL
Bagi
perusahaan yang beroperasi di banyak Negara, memahami dan melayani kebutuhan
konsumen bisa menjadi hal yang menakutkan. Meskipun konsumen di berbagai Negara
mungkin mempunyai kesamaan, dalam hal nilai, sikap, dan perilakunya sering kali
sangat beragam. Seringkali perbedaan lintas pasar internasional sulit dipahami.
Perbedaan ini bisa berasal dari perbedaan fisik konsumen dan lingkungan mereka.
Kegagalan memahami perbedaan adat dan perilaku dari satu Negara ke Negara
lainnya dapat menyebabkan bencana bagi produk dan program internasional
pemasar. Pemasar harus memutuskan tingakt dimana mereka akan menerapkan produk
dan program pemasarannya agar sesuai dengan budaya dan kebutuhan konsumen yang
unik di berbagai pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar