Laman

Senin, 29 Juli 2013

Mengintip Proses Terjadinya Gerhana Matahari

Gerhana Matahari pada tanggal 29 Maret 2006.
Diagram gerhana Matahari: bulan menutupi Matahari pada siang hari
Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Mataharisehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana Matahari total,gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin.
Sebuah gerhana Matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari.
Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana Matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana Matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.
Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana bulan (salat khusuf)
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari Matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca matasunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya lakukan sesegera mungkin.
Tanggal 10 Mei kemarin, kita dihebohkan dengan sebuah peristiwa alam, gerhana matahari. Daerah seperti Australia dan beberapa daerah kecil lain di sekitar Pasifik beruntung karena dapat menyaksikan dengan jelas fenomena alam ini. Sedangkan di Indonesia, hanya daerah tertentu saja yang dapat menikmati gejala alam ini, sisanya hanya dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian.
Berdasarkan situs National Geographic Indonesia, gerhana matahari kemarin dimulai pada pukul 6.30 waktu Australia Barat, kemudian terus menanjak ke daerah Australia utara danQueensland. Lalu, melintasi Peninsula pada pukul 8.44 waktu setempat. Bayangan tersebut hingga mencapai pantai timur Papua Nugini pukul 9.00 waktu setempat dan mengarah melintasi Samudra Pasifik hingga akhirnya melakukan pendaratan terakhir di Kepulauan Solomon pada 10.15 waktu setempat.

Hihihi, uniknya, gerhana matahari ini sangat jelas terlihat di daerah yang berpenghuni sangat sedikit, kira-kira di wilayah Pasifik. Satu-satunya jalur yang dilewati gerhana matahari cincin adalah Kelompok Kepulauan Pasifik Kiribati. Di tempat tersebut, gerhana akan berlangsung selama tiga hingga lima menit. Wah, yang tinggal di sana beruntung sekali, ya. Sementara di belahan bumi lainnya, termasuk Indonesia, hanya akan mengalami gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari sebagian akan terlihat di Australia, Selandia Baru, Filipina, Indonesia, danHawaii.

Bagaimana Gerhana Matahari terjadi?

789px-Geometry_of_a_Total_Solar_Eclipse.svg
Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumidan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. 
Gerhana matahari ini juga memiliki tiga jenis: gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin.

Seorang astronom sedang mengamati gerhana matahari cincin kemarin (10/5/2013) di Australia. (Foto: nationalgeographic.com)

SEORANG ASTRONOM SEDANG MENGAMATI GERHANA MATAHARI CINCIN KEMARIN (10/5/2013) DI AUSTRALIA. (FOTO: NATIONALGEOGRAPHIC.COM)

Gerhana matahari total terjadi jika bulan berhasil menutupi seluruh bayangan matahari, sehingga pada saat itu, Bumi tampak ‘gelap’ dikarenakan sinar matahari tertutup sempurna oleh bulan. Gerhana matahari sebagian terjadi jika bulan hanya dapat ‘menutupi’ sebagian matahari. Saat terjadi gerhana matahari sebagian, matahari tampak seperti bulan sabit yang besar di langit. Sedangkan gerhana matahari cincin terjadi jika bulan berada dalam posisi terjauh dari Bumi. Bulan saat itu menutupi matahari di tengah-tengahnya dan menyisakan cahaya matahari di sekelilingnya yang tampak seperti lingkaran cincin. Lalu, pada satu bagian, tampak seberkas cahaya matahari mengintip di sekitar bulan. Makanya, peristiwa ini disebut gerhana matahari cincin.
Ssstt! Kata astronom, gerhana matahari ini akan terjadi kembali bulan November nanti, lho. Hmm, diperkirakan nantinya gerhana matahari itu akan dapat disaksikan di daerah Samudera Atlantik dan benua Afrika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar