Laman

Senin, 22 Juli 2013

Pencatatan Aktiva Tidak Berwujud


Dilihat dari masa manfaatnya, aktiva tidak berwujud memiliki kesamaan dengan aktiva tetap, yaitu memberikan manfaat ekonomi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi.
Aktiva tidak berwujud adalah aktiva yang wujud fisiknya tidak dapat dilihat dengan pancaindra bersifat abstrak. Biasanya berupa hak atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam usaha memperoleh penghasilan.
Aktiva tidak berwujud dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

1. Aktiva tidak berwujud yang masa manfaatnya dibatasi oleh UU
2. Aktiva tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas
Aktiva tidak berwujud yang masa manfaatnya dibatasi oleh UU, antaralain yaitu :
1. Hak Paten
    Hak paten adalah hak dari pemerintah kepada seseorang  atas suatu penemuan untuk digunakan sendiri. Masa penggunaan hak paten dibatasi selama 17 tahun dan setelah masa berlakunya habis bisa diperbaharui lagi atau diperpanjang.

2. Hak Cipta
    Hak cipta adalah hak yang diberikan pemerintah kepada pengarang, pencipta lagu/seniman untuk menerbitkan, menjual dan mengawasi ciptaannya. Masa penggunaannya dibatasi selama 28 tahun dan bisa diperpanjang lagi selama 28 tahun.

3. Hak Monopoli
    Hak monopoli adalah hak istimewa yang diberikan perintah kepada suatu pihak untuk menggunakan fasilitas punya negara. Hak monopoli bisa diberikan kepada suatu perusahaan untuk bisnis tertentu, misalnya penjualan produk tertentu dalam suatu daerah tertentu. Hak monopoli diberikan dalam batas waktu tertentu.

Aktiva tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas, diantaranya yaitu :

1. Merek Dagang
    ini adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menggantungkan produknya kepada permintaan konsumen. Buat konsumen, merek dagang memberikan jaminan kualitas yang membedakan dengan produk-produk lainnya. Oleh karena itu, merek dagang dan nama dagang diakui sebagai aktiva.
Untuk mendapatkan jaminan hukum, bisa mendaftarkan ke Departemen Kehakiman melalui Direktorat Patent. Suatu merek bisa digunakan sepanjang mempunyai pengaruh yang menguntungkan bagi perusahaan, makanya tidak ada batas waktu untuk menggunakan merek. Merek dagang bisa dipindahkan ke pihak lain tetapi tidak mengganggu keberadaab perusahaan yang terkait. Merek dagang yang dibeli dari pihak lain, harga perolehannya adalah sebesar harga belinya. Tapi jika merek dagang dibuat sendiri semua biaya pembuatan dan pendaftarannya ditanggung sendiri.

2. Goodwill
    Goodwill merupakan nilai lebih yang dimiliki oleh suatu perusahaan karena adanya kelebihan. Contohnya seperti nama yang terkenal, staf dan personalia yang kemampuannya tinggi, lokasi perusahaan yang menguntungkan. Akibatnya kemampuan perusahaan melebihi kemampuan normal. Makanya akuntansi memandang goodwill sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan laba diatas normal.
Salah satu cara untuk menentukan harga perolehan goodwill, contoh :

Perusahaan Ratna membeli perusahaan Rizal dengan harga Rp. 800.000.000,00. Data neraca perusahaan Rizal saat transaksi pembelian total aktivanya Rp. 1.850.000.000,00 dan total kewajibannya Rp. 1.000.000.000,00. Berdasarkan penilaian, harga pasar wajar semua aktiva perusahaan Rizal berjumlah Rp. 1.750.000.000,00.
   
    Harga perolehan goodwill berdasarkan data diatas sbb :
    Harga beli perusahaan Rizal....................... RP. 800.000.000
    Harga pasar kekayaan bersih perusahan Rizal:
    Rp. 1.750.000.000 - Rp. 1.000.000.000 ........................ Rp. 750.000.000
                     ________________
    Harga perolehan goodwill, ...................... Rp.   50.000.000

Rumus goodwill = harga beli - harga pasar wajar


Pencatatan Amortisasi Aktiva Tidak Berwujud
     
 Pada dasarnya masa penggunaan semua jenis aktiva tidak berwujud akan habis karena dibatasi oleh UU, perubahan faktor ekonomi permintaan, persaingan. Oleh karena itu harga perolehan aktiva tidak berwujud dicatat dalam pembukuan harus di amortisasi. Amortisasi itu adalah penghapusan.
Pencatatan metode amortisasi aktiva tidak berwujud ada 2 yaitu :

*) metode amortisasi, biasanya menggunakan metode garis lurus
*) beban amortisasi untuk tiap periode, dicatat debet pada akun beban amortisasi dan di kreditkan langsung pada akun aktiva tidak berwujud yang terkait.

Contoh :
   suatu hak paten yang dimiliki dengan harga perolehan Rp. 50.000.000 ditaksir akan memberikan manfaat ekonomi selama 10 tahun. Jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tiap akhir periode, sebagai berikut:
Des 31  Beban amortisasi patent.......................... Rp. 5.000.000
                - Patent .......................................... Rp. 5.000.000

Penyajian Aktiva Tetap & Aktiva Tidak Berwujud Dalam Neraca

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penyajian aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud dalam neraca yaitu :
·          tiap jenis aktiva tetap, misal:tanah/hak atas tanah,bagunan dll. harus dinyatakan dalam neraca secara terpisah
·         aktiva tetap dinyatakan sebesar harga perolehannya dan akumulasi penyusutan dinyatakan sebagai pengurangan harga perolehan aktiva tetap
·         masing-masing jenis aktiva tidak berwujud harus dinyatakan dalam neraca secara terpisah

aktiva tidak berwujud dalam neraca dinyatakan sebesar nilai manfaat yang tersisa.
Berdasarkan prinsip diatas, aktiva tidak berwujud dalam neraca tidak perlu dinyatakan seharga perolehannya tapi dinyatakan sebesar nilai manfaat yang tersisa. Apabila taksiran nilai manfaat yang tersisa ternyata lebih rendah daripada harga bukunya, selisih yang timbul dicatat sebagai rugi penurunan nilai aktiva tidak berwujud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar