Laman

Kamis, 18 Juli 2013

Tujuan Akuntansi

Laporan keuangan dihasilkan di dalam proses akuntansi, dan tujuan dari akuntansi sendiri adalah menyediakan informasi yang berkaitan dengan beberapa aspek diantaranya posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Akuntansi juga menyediakan cara untuk mengumpulkan serta melaporkan data ekonomi terhadap pihak-pihak dan individu yang membutuhkannya.

Akuntansi membantu pemilik dan calon pemilik perusahaan mengetahui posisi keuangan perusahaan dan prospek perusahaan di masa datang. Dalam memberikan pinjaman, pihak bank juga akan mempertimbangkan posisi keuangan perusahaan dan mempertimbangkan segala risiko yang dapat terjadi di masa depan.
Kualitas informasi akuntansi
Bagaimana cara menentukan informasi akuntansi yang berkualitas? Apakah diperlukan syarat-syarat khusus untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas. Ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas, diantaranya:
1. Dapat dipahami
Diharapkan pemakai memiliki pengetahuan yang cukup mengenai aktivitas ekonomi dan bisnis akuntansi serta mampu mempelajari informasi dengan wajar.

2. Relevan
Untuk membantu pemakai dalam mengambil keputusan maka diperlukan informasi yang relevan. Informasi dianggap relevan apabila dapat membantu pemakai informasi dalam mengevaluasi peristiwa masa kini, masa lalu, dan masa depan serta dapat dijadikan koreksi untuk mengevaluasi hasil di masa lalu.

3. Material
Informasi dianggap material apabila terjadi kesalahan ketika mencatat informasi yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan ekonomi oleh pemakai yang di dasarkan pada laporan keuangan.

4. Keandalan
Informasi yang dihasilkan harus andal, ini berarti bebas dari kesalahan material sehingga pemakai dapat menggunakan informasi sebagai penyajian yang tulus dan jujur.

5. Penyajian jujur
Informasi yang andal adalah informasi yang menyajikan segala transaksi atau peristiwa secara jujur. Contohnya adalah neraca yang seharusnya menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal dengan jujur pada tanggal pelaporan.

6. Netralitas
Informasi harus bersifat netral, harus sesuai dengan kebutuhan umum pemakai dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar